Senin, 21 Desember 2015

Jurnal non Penelitian PENTINGNYA SARAPAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH



PENTINGNYA SARAPAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH

Handiqa Minudin

 BAB I  PENDAHULUAN
     A. Latar Belakang
Pada zaman modern ini pendidikan sangat penting untuk kemajuan peradaban masyarakat di dunia ini. Karena dengan adanya kemajuan peradaban, maka manusia akan hidup lebih myaman dan tentram.

Namun, ada beberapa kendala dalam mencapai kesuksesan dalam belajar. Salah satunya yaitu kurangnya persiapan masyarakat untuk menerima pendidikan. Persiapan dalam menerima pendidikan ada beberapa macam, salah satunya adalah waktu. Ketidaksiapan masyarakat dalam memulai waktu pembelajaran. Yaitu ketika siswa akan dituntut untuk memulai waktu belajar dengan batas waktu yang padat, maka siswa akan melupakan hal-hal yang kecil, contohnya saja sarapan. Padahal dari kecil ini kita bisa mengalami efek yang cukup besar terhadap konsentrasi siswa dalam belajar.

Sarapan sangat penting bagi seseorang terutama bagi anak-anak dan remaja karena bukan hanya memberi energi untuk memulai hari yang baru, tetapi juga mempunyaifingsi di bidang lain, termasuk mengontrol berat badan.

Oleh karena itu, saya tertarik untuk membuat jurnal non penelitian yang berjudul “pentingnya sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di sekolah”.

      
     B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pentingnya sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di sekolah.
2.      Seberapa penting sarapan bagi siswa.

     C.   Fokus Masalah
1.      Bagaimana pentingnya sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di sekolah.

D.  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pentingnya sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di sekolah.
2.      Untuk mengetahui pengaruh sarapan terhadap hasil belajar siswa

      E.  Manfaat Penulisan
1.      Agar para pembaca dapat memahami seberapa pentingnya sarapan guna menunjang aktivitas yang padat.
2.      Agar dapat digunakan sebagai masukan untuk orang tua supaya membiasakan putra putrinya untuk bersarapan sebelum ke sekolah


BAB II  PEMBAHASAN

      A.   Sarapan

1.      Pengertian Sarapan
Kata sarapan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berasal dari kata sarap yang diberi akhiran –an, kata sarap atau menyarap adalah kata kerja yang berarti makan sesuatu pada pagi hari. Dalam bahasa Inggris disebut “Break Fast”. Kemudian setelah diberi akhiran –an menjadi kata benda, memiliki arti makanan pada pagi hari.

Menurut definisi yang telah dikemukakan di atas, sarapan merupakan makanan yang dikonsumsi di pagi hari. Bila dilihat dari kebiasaan masyarakat mengatakan kalimat tersebut, sarapan dapat memiliki 2 definisi yaitu kata benda yakni makanan yang dikonsumsi dan kata kerja yaitu kegiatan mengkonsumsi atau memakan makanan di pagi hari. Contoh kalimat yang bisa diungkapkan masyarakat adalah “sarapan terlebih dahulu sebelum beraktivitas”. Jadi sarapan dapat diartikan sebagai makanan di pagi hari sebelum beraktivitas atau melakukan kegiatan.

2.      Fungsi dan Manfaat Sarapan
Fungsi sarapan bagi tubuh layaknya fungsi makanan bagi tubuh manusia yakni sebagai pemasok energy dan sumber tenaga untuk melakukan aktivitas, pertumbuhan, dan pemeliharaan jaringan tubuh, serta mengatur proses tubuh. Menurut ahli gizi dari akademi gizi Bogor, Tuti Soenardi, sarapan pagi berfungsi untuk menghasilkan energy.

Menurut khomsan, sarapan pagi dapat memberikan manfaat bagi tubuh yaitu: Sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Kadar gula darah yang terjamin normal menyebabkan gairah dan konsentrasi kerja bisa lebih baik sehingga berdampak positif untuk meningkatkan produktifitas. Sarapan pagi dapat memberikan kontribusi penting akan beberapa zat gizi yang diperlukan oleh tubuh seperti protein, lemak, vitamin dan mineral. Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuh.

Sedangkan manfaat sarapan di antaranya adalah untuk memelihara ketahanan tubuh, agar dapat bekerja atau belajar dengan baik, membantu memusatkan pikiranuntuk belajar dan memudahkan penyerapan materi pelajaran, serta membantu mencukupi zat gizi.

B.  Pengaruh Sarapan terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Sekolah

1.      Pengaruh Sarapan tehadap Konsentrasi Belajar
Pakar gizi, Dr. Leane, M.Sc menyebutkan menu Sarapan hendaknya memiliki komposisi gizi cukup dan seimbang. Leane mengingatkan pentingnya sarapan sebagai makanan pertama yang masuk ke dalam perut setelah sepanjang malam tidur. Makanan inilah yang kemudian diandalkan sebagai cadangan energy untuk kelangsungan aktivitas anak di rumah atau di sekolah. Sarapan memasok kebutuhan energy cukup besar ke dalam tubuh, sekitar 35%. Kalau pola makannya empat kali sehari, maka sarapan memasok 25% kebutuhan energy.

Sarapan juga berperan melindungi tubuh terhadap dampak negative kondisi perut kosong selama berjam-jam. Karena kadar gula darah hanya mampu bertahan hingga 2 jam. Setelah itu, yang bersangkutan harus mengisi perutnya kembali agar tubuhnya bias beraktivitas secara optimal. Jika tidak, maka pasokan energy glukosa bagi otak bias terganggu.

Kalau kebiasaan buruk tidak sarapan dipertahankan, bukan tidak mungkin anak menunjukkan gejala hipoglikemia (rendahnya kadar gula darah). Gejalanya antara lain rendahnya kemampuan berkonsentrasi, cepat lelah, dan mudah mengantuk. Akibatnya, kemampuan anak menangkap pelajaran pun jadi rendah. Akibat lemas, anak jadi cenderung lamban dan tidak kreatif dalam berfikir.

Yang juga memprihatinkan, anak dengan kadar guladarah dibawah normal amat berpeluang mengalami pingsan. Khususnya ketika anak aktif bermain dan bergerak ke sana kemari, berdiri lama saat mengikuti upacara, atau terkena terik sinar matahari. Kadar gula darah yang rendah bias membuat kesadaran anak menurun drastic hingga akhirnya jatuh pingsan.

2.      Pengertian Konsentrasi Belajar
Konsentrasi belajar siswa berasal dari kata konsentrasi dan belajar. Hornby dan siswoyo mendefinisikan konsentrasi (concentration) adalah pemusatan atau pengarahan (perhatiannya ke pekerjaannya atau aktivitasnya). Hamalik mendefinisikan belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Sejalan dengan perumusan itu, berarti pula belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.

Tabrani dkk. Menambahkan definisi dalam arti luas ialah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau, lebih luas lagi, dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi.

C.   Pembahasan

A.    Sarapan
Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi hari. Waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi. Sarapan merupakan waktu makan yang paling penting dan sangat dianjurkan untuk dipenuhi, karena alasan kesehatan.

Sarapan atau makan pagi sangat penting bagi tubuh. Apalagi jika dituntut untuk bekerja seharian. Terkadang banyak orang mengabaikan sarapan dengan alasan kurangnya waktu, atau bosan dengan sarapan itu-itu saja. Padahal, sarapan bukan sekedar mengganjal perut. Tetapi juga memberikan energi agar bias beraktivitas dengan baik. Otak bekerja lebih optimal dan tidak cepat mengantuk.

Sarapan pagi sangat penting karena tubuh hanya memiliki sedikit cadangan makanan dari makan malam 7 – 8 jam sebelumnya, sementara kegiatan dari pagi sampai waktu makan siang setidaknya memerlukan 1/4 – 1/3 dari jumlah makanan. Dengan sarapan pagi, maka cadangan tenaga akan terisi kembali. Ini tentu saja sangat diperlukan untuk aktivitas belajar ataupun bekerja.
Bagi sebagian orang (terutama palajar ), makan di pagi hari masih dianggap sepele dan tidak penting. Tidak sempat, takut terlambat, atau belum ingin makan maupun bosan dengan menu itu-itu saja. Hal itu dijadikan alasan untuk melewatkan kebutuhan alamiah manusia. Tidak heran jika sering dijumpai pelajar yang tidak dapat belajar dengan baik, tidak semangat dan susah menyerap ilmu di sekolah. Hal tersebut disebabkan karena kondisi tubuh yang loyo dan perut yang lapar. Padahal, dengan sarapan akan terkumpul energi sebagai bahan bakar untuk beraktivitas.

B.     Pengaruh Sarapan terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Sekolah
Makan pagi sangat berdampak positif bagi kelangsungan hidup sehari-hari para pelajar. Makan pagi mempengaruhi performa pelajar di sekolah. Negara bagian Minnesta, Amerika Serikat, pernah mengadakan penelitian tentang korelasi antara makan pagi dengan prestasi anak di sekolah. Hasilnya, “pelajar yang selalu makan pagi sebelum berangkat sekolah memiliki performa yang lebih baik dalam matematika dan membaca serta meningkatkan rentang perhatian mereka”. Dengan makan pagi kita tidak akan mengalami gejala kelaparan seperti sakit kepala, letih, mengantuk, dan gelisah. Selain itu makan pagi dapat membantu pelajar mengerjakan tugas sekolah dan merespon lebih baik atas pertanyaan guru.

Menu yang baik untuk makan pagi sebaiknya mengandung unsur pemberi tenaga, unsur pembangun dan pengatur sel-sel jaringan tubuh. Secara kuantitatif, makan pagi harus menyuplai karbohidrat (55%-56%), protein ( 12%-15% ), lemak (24%-30% ), serta vitamin dan mineral secukupnya. Dengan demikian makan padi dapat menopang kebutuhan energi tubuh sepanjang hari.  

Untuk  kecerdasan otak, yang perlu dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks sendiri adalah karbohidrat yang mengandung serat dan vitamin yang bisa dicerna dan diserap perlahan-lahan. Sehingga kadar gula dalam tubuh naik secara perlahan. Karbohidrat jenis ini banyak dijumpai dalam nasi, roti, jagung, kentang dan pasta. Makanan berkarbohidrat kompleks mampu memberikan nilai lebih pada fungsi otak, yaitu membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran. Bisa dikatakan tingkat konsentrasi dan penyerapan lebih baik dibanding individu yang tidak sarapan.
Oleh sebab itu sarapan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Tidak sedikit siswa yang menyatakan sarapan dapat mempengaruhi nilainya. Hal ini seharusnya bisa menjadi pertimbangan bagi siswa yang malas-malasan untuk sarapan pagi supaya hasil belajarnya lebih baik lagi.

BAB III PENUTUP
Kesimpulan
      Sarapan berfungsi untuk memberikan asupan energi untuk tubuh dan otak. Sarapan dengan menu yang mengandung zat gizi yang cukup juga dapat mendukung kinerja otak. Dalam hal ini asupan gizi berperan penting untuk mendukung konsentrasi siswa dalam belajar, karena zat gizi tersebut yang mengasup otak dan mendukung kinerja otak. Sehingga, otak dapat bekerja maksimal dan dapat memaksimalkan konsentrasi siswa.

            Saran
      Melalui tenaga pendidik disarankan untuk memberikan informasi dan bimbingan kepada siswa tentang pentingnya sarapan pagi untuk konsentrasi belajar dan hasil belajar yang baik, sehingga dapat merubah perilaku makan siswa untuk selalu sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah.
Read More ->>

Sabtu, 05 Desember 2015

16 Tenses ANd Example. Positive Negative Introgative


16 Tenses

1. PRESENT TENSE
a. Simple Present Tense
Formula :
+ } S + V1 + O/C
- } S + Do/does + not + V1 + O/C
? } Do/does + S + V1 + O/C
Example :
+ } Sisca Reads book everyday
- } Sisca does not Read book everyday
? } does Sisca Read book everyday
·      Yes He does / No He does not (doesn’t)
·      For I, We, You, They = do
·      He, She, It = Does
Example Sentence :
(+) She is a new people here.
 (-) She isn’t a new people here.
 (?) Is she a new people here?
b. Present Continuous Tense
Formula :
+ } S + Be + V1 + ing + O/C            >>           + } They are playing badminton now
- } S + Be + not + V1 + ing + O/C   >>           – } They are not playing badminton now
? } Be + S + V1 + ing + O/C            >>           ? } Are they playing badminton now ?
·      Yes They are / no they are not
·      For I = am
·      They, we, you = are
·      He, She, It = Is
Example Sentence :
(+) He is playing badminton now
(-) He isn’t playing badminton now.
(?) Is he playing badminton now.
c. Present Perfect Tense
Formula :
subject+auxiliary verb+main verb
Example :
(+) you have eaten mine.
(-) she has not been to Rome.
(?) have you finished?
d. Present Perfect Continuous Tense
Formula :
(+) : S + have/has + been + Ving
(-) : S + have/has + not + been + Ving
(?) : Have/has + S + been + Ving
Example :
(+) She has been going to Malang since evening.
 (-) She hasn’t been going to Malang since evening.
 (?) Has she been going to Malang ?
2. PAST TENSE
a. Simple Past Tense
Formula :
+} S+Be+Was/Were+O/C
-} S+Be+Was/Were+not+O/C
?} Be+Was/Were+ S+O/C
Example :
+} We were at school yesterday
-} We were not at school yesterday
?} Were we at school yesterday ?
·      For I, He, She, It = Was
·      They, we, you = were
Example Sentence :
(+) I saw a good film last night
 (-) I saw not a good film last night
 (?) Saw I a good film last night
b. Past Continuous Tense
Formula :
(+) : S + was/were + Ving
(-) : S + was/were + NOT + Ving
(?) : Was/Were + S + Ving
Example :
 (+) They were talking about sport when I met him.
 (-) They weren’t talking about sport when I met him.
 (?) Were they talking about sport when I met him.
c. Past Perfect Tense
Formula :
subject+auxiliary verb HAVE+main verb
(+) : S + had + V3
(-) : S + had + not + V3
(?) : Had + S + V3
Example :
(+) When my brother arrived , I had painted my motor cycle
 (-) When my brother arrived , I hadn’t painted my motor cycle
 (?) Had I my motor cycle , when my brother arrived ?
d. Past Perfect Continuous Tense
Formula :
subject+auxiliary verb HAVE+auxiliary verb BE+main verb
Example :
 (+) When they washed my drees , your father had been playing badminton
 (-) When they washed my dress , your father hadn’t been playing badminton
 (?) When they washed my dress , had your father been playing badminton ?
3. FUTURE TENSE
a. Simple Future Tense
Formula :
subject+auxiliary verb WILL+main verb
Example :
 (+) President shall at Nederland the day after tomorrow.
(-) President shall not at Nederland the day after tomorrow.
(?) Shall President at Nederland the day after tomorrow?
b. Future Continuous Tense
Formula :
subject+auxiliary verb WILL+auxiliary verb BE+main verb
Example :
(+) I will be writing a comic.
 (-) I will not writing a comic.
 (?) Will I be writing a comic ?
c. Future Perfect Tense
Formula :
subject+auxiliary verb WILL+auxiliary verb HAVE+main verb
Example :
 (+) You will have forgotten me by then.
 (-) We will not have left.
 (?) Will they have received it?
d. Future Perfect Continuous Tense
Formula :
subject+auxiliary verb WILL+auxiliary verb HAVE+auxiliary verb BE+main verb
Example :
(+) I will have been reading a news paper.
 (-) I will haven’t been reading a news paper.
 (?) Will I have been riding a news paper ?
4. PAST FUTURE TENSE
a. Past Future Tense
Formula :
(+) : S + would + V1
(-) : S + would + not + V1
(?) :  Would + S + V1
Example :
 (+) They would buy a home the previous day.
 (-) They wouldn’t buy a home the previous day.
 (?) Would they buy a home the previous day ?
b. Past Future Continuous Tense
Formula :
(+) : S + would + be + Ving
(-) : S + would + not + be + Ving
(?) : Would + S + be + Ving
Example :
(+) I should be swimming at this time the following day.
 (-) I shouldn’t be swimming at this time the following day.
 (?) Shall I be swimming at this time the following day ?
c. Past Future Perfect Tense
Formula :
(+) : S + would + have + V3
(-) : S + would + not + have + V3
(?) : Would + S + have + V3
Example :
(+) He would have graduated if he had studies hard.
 (-) He wouldn’t have gone if he had met his darling
 (?) Would He have gone if he had met his darling ?
d. Past Future Perfect Continuous Tense
Formula :
(+) : S + would + have + been + Ving
(-) : S + would + not + have + been + Ving
(?) : Would + S + have + been + Ving
Example :
 (+) Mrs. Anisa Munif would have been walking here for seventeen years
 (-) Mrs. Anisa Munif wouldn’t have been walking here for seventeen year
 (?) Would Mrs. Anisa Munif have been walking here for seventeen years?
Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.