Minggu, 19 Maret 2017

PENGENALAN SOSIOLINGUISTIK

 PENGENALAN SOSIOLINGUISTIK
    A.    Pengertian Sosiolinguistik
Sosiolinguistik berasal dari dua kata yaitu “Sosiologi” dan “Linguistik”. Sosiologi atau sosial yaitu berhubungan dengan masyarakat. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Jadi, sosiolinguistik ilmu yang mempelajari tentang hubungan masyarakat dengan bahasa.

Sosiolinguistik juga didefinisikan sebagai:
1.      Studi yang berkaitan dengan hubungan antara bahasa dan konteks di mana ia digunakan. Dengan kata lain, itu mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat. Ini menjelaskan kita orang berbicara berbeda dalam konteks sosial yang berbeda. Ini membahas fungsi sosial dari bahasa dan cara itu digunakan untuk menyampaikan makna sosial. Semua topik menyediakan banyak informasi tentang karya-karya bahasa, serta tentang hubungan sosial dalam masyarakat, dan cara orang sinyal aspek identitas sosial mereka melalui bahasa mereka (Jenet Holmes, 2001)
2.      Ilmu yang berkaitan dengan interaksi bahasa dan keadaan (Carol M. Eastman, 1975; 113).
3.      studi yang berkaitan dengan menyelidiki hubungan antara bahasa dan masyarakat dengan tujuan pemahaman yang lebih baik dari struktur bahasa dan bagaimana bahasa berfungsi dalam komunikasi (Ronald Wardhaugh, 1986: 12)
Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara  sosiologi dengan linguistik, dua  bidang  ilmu empiris yang  mempunyai kaitan erat. Sosiologi merupakan  kajian yang  objektif dan  ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, lembaga-lembaga, dan prosessosial yang ada di dalam masyarakat.
Hudson (1996, hal. 4) :
Sosiolinguistik (mikro) adalah studi tentang bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat.
Sosiologi bahasa (makro) adalah studi tentang masyarakat dalam kaitannya dengan bahasa.
Dalam sosiolinguistik kita mempelajari bahasa dan masyarakat dalam rangka untuk mengetahui sebanyak yang kita dapat tentang apa jenis bahasa hal, dan dalam sosiologi bahasa kita membalikkan arah tujuan kami.
Berbagai bahasa sebagai "satu set item linguistik dengan distribusi yang sama," definisi yang memungkinkan kita untuk mengatakan bahwa semua mengikuti variasi: Kanada Inggris, London Inggris, Inggris dari komentar sepak bola, dan sebagainya.
Ada beberapa kemungkinan hubungan antara bahasa dan masyarakat. Salah satunya adalah bahwa struktur sosial dapat berpengaruh atau menentukan struktur dan perilaku linguistik. Hubungan kedua mungkin secara langsung bertentangan dengan yang pertama: struktur linguistik dan perilaku baik dapat mempengaruhi atau menentukan struktur sosial. Hubungan ketiga yang mungkin adalah bahwa pengaruh arahan: bahasa dan masyarakat dapat mempengaruhi satu sama lain. Kemungkinan keempat adalah untuk menganggap bahwa tidak ada hubungan sama sekali antara struktur bahasa dan struktur sosial dan bahwa setiap independen dari yang lain. (https://fatchulfkip.wordpress.com/2008/03/19/sociolinguistics/)



Coulmas (1997, hal. 2):
Micro-sosiolinguistik menyelidiki bagaimana struktur sosial mempengaruhi cara orang berbicara dan bagaimana variasi bahasa dan pola dari berkorelasi dengan atribut sosial seperti kelas, jenis kelamin, dan usia.
Makro-sosiolinguistik, studi apa yang masyarakat lakukan dengan bahasa mereka, yaitu, sikap dan keterikatan yang menghitung untuk distribusi fungsional bentuk bahasa dalam masyarakat, pergeseran bahasa, pemeliharaan, dan penggantian, pembatasan dan interaksi masyarakat.
    B.     Variasi Bahasa : Fokus pada Pengguna
Ada empat variasi bahasa yang didasarkan pada penggunanya. Yang pertama adalah idiolek, yang kedua adalah dialek, yang berikutnya adalah dialek sosial dan yang terakhir adalah dialek temporal. Deskripsi variasi bahasa mereka dapat dilihat sebagai berikut:
1.      Idiolek
Idiolek adalah variasi bahasa yang individu di alam (Chaer & Agustina, 1995: 82). Setiap orang memiliki variasi bahasa sendiri atau idiolek sendiri. Variasi idiolek ini menyangkut dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, urutan kalimat, dll, warna suara adalah aspek yang paling dominan dalam variasi bahasa, karena kita dapat mengenali seseorang hanya dengan mendengarkan suara tanpa melihat orang tersebut .

2.      Dialek
Menurut Spolsky (1998: 33) dialek adalah sesuatu yang berhubungan dengan variasi yang terletak regional atau sosial. Dialek juga berarti variasi bahasa yang berasal dari kelompok pengguna yang relatif dalam angka, yang tinggal di satu tempat, wilayah atau daerah tertentu (Chaer & Agustina, 1995: 83). Sejak dialek didasarkan pada tempat, wilayah atau daerah di mana para pengguna tinggal, biasanya disebut sebagai daerah dialek, dialek regional atau dialek geografi. Pengguna dialek memiliki fitur tertentu yang menandai mereka sebagai orang yang memiliki dialek yang sama meskipun mereka memiliki idiolek mereka sendiri. Orang-orang yang menggunakan bahasa Jawa dan Semarang memiliki dialek khusus mereka sendiri yang berbeda dengan orang lain yang memiliki dialek Surabaya. Tetapi mereka dapat berkomunikasi dengan baik satu sama lain karena dialek yang mereka gunakan termasuk dalam bahasa yang sama, yaitu Jawa. Definisi  yang disebutkan oleh (Chaer & Agustina, 1995) di atas sejalan dengan apa yang Spolsky (1998) simpulkan tentang dialek regional. Dia menyimpulkan bahwa dialek daerah cenderung menunjukkan perbedaan kurang dari tetangga dekat mereka dan perbedaan yang lebih besar dari tetangga yang jauh (Spolsky, 1998: 29).

     variasi regional atau dialek daerah juga dapat ditemukan dalam dunia internatonal. variasi dapat dibedakan dari pengucapan, kosakata dan bahkan dari perbedaan tata bahasa (Holmes, 2001: 124). Pengucapan dan kosakata perbedaan mungkin adalah perbedaan paling mudah bahwa orang menyadari antara dialek yang berbeda dari bahasa Inggris. Contoh perbedaan lafal yang disebutkan oleh Holmes (2001: 124) dalam bukunya adalah kata “ayah” yang diucapkan oleh orang Selandia Baru, terdengar seperti kata “mati” yang diucapkan oleh orang Inggris dan kata “tuhan” yang diucapkan oleh orang Amerika, terdengar seperti kata “penjaga” yang diucapkan oleh Inggris, dan juga kata “terakhir” yang terdengar seperti “tangga” untuk banyak penutur bahasa Inggris non-Amerika.



3.      Dialek Sosial
Dialek sosial berarti variasi bahasa yang menyangkut status sosial dan kelas (Chaer & Agustina, 1995: 84). variasi bahasa ini biasanya variasi bahasa yang paling diucapkan dan paling memakan waktu untuk berbicara tentang sejak variasi ini menyangkut semua masalah pribadi dari pengguna, seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat royalti,, status sosial ekonomi, kelas sosial, dan lain-lain. Menurut Holmes (2001: 134) dialek sosial adalah bahasa yang mencerminkan pengelompokan orang yang didasarkan pada faktor-faktor sosial dan ekonomi yang sama. Holmes (2001: 134) juga menyatakan bahwa dialek seseorang mencerminkan latar belakang sosialnya yang dapat ditemukan komplikasi dialek sosial di Jawa dan cara yang digunakan oleh penutur Jawa untuk menunjukkan latar belakang sosial mereka. Dalam bahasa Jawa, dialek sosial tertentu dapat didefinisikan sebagai kombinasi tertentu dari gaya atau tingkat yang memiliki pola yang khas dari kosakata, tata bahasa dan pengucapan. Dalam bahasa Jawa, setiap kali seseorang Jawa berbicara dengan orang yang berbeda, dia harus memilih kata yang tepat dan pengucapan karena hampir setiap kata yang berbeda dan mereka cocok bersama dalam pola atau tingkat.

4.      Dialek Temporal
Dialek temporal berarti variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu dalam waktu tertentu (Chaer & Agustina, 1995: 84). Sebagai contoh, variasi bahasa dapat dilihat dalam pengembangan bahasa Inggris. Menurut Widarso (1989: 22-28) pengembangan bahasa Inggris telah dimulai dari bahasa Inggris Lama pada tahun 600 sampai tahun 1100, Inggris Tengah pada tahun 1100 sampai tahun 1450, Awal bahasa Inggris modern pada tahun 1450 sampai tahun 1700 dan bahasa inggris modern digunakan hingga sekarang.
     C.    Variasi Bahasa : Fokus pada Penggunaan
Dalam hal variasi bahasa yang didasarkan pada penggunaannya, diskusi adalah fokus pada cara-cara di mana pidato mencerminkan konteks di mana bahasa digunakan dan tidak karakteristik dari pembicara (Holmes, 2001: 223). Variasi bahasa yang menyangkut penggunaan atau fungsi dapat disebut sebagai gaya atau mendaftar.

1.      Gaya
Ada banyak istilah untuk Gaya yang pada dasarnya sama, Yang pertama disebutkan di sini adalah definisi yang diberikan oleh Marjohan (1988: 34) gaya yang mengacu pada variasi dalam berbicara atau menulis dari yang lebih formal ke yang lebih santai.
Menurut Holmes (2001: 246) gaya merujuk pada variasi bahasa yang mencerminkan perubahan faktor situasional. Dia juga menyebutkan bahwa gaya sering dianalisis sesuai dengan tingkat formalitas (Holmes, 2001: 246). Hal ini sesuai dengan Martin Joos (1967) dalam bukunya “Lima Jam” seperti dikutip Nababan (1986: 22) yang membagi gaya formalitas menjadi lima tingkat, kaku, formal, konsultatif, santai dan gaya intim. Deskripsi gaya ini dapat dilihat pada berikut ini:
a.       Gaya kaku. Hal ini paling gaya formal digunakan dalam situasi formal dan upacara (Nababan, 1986: 22). Hal ini disebut kaku karena pola telah dibentuk tegas dan tidak pernah dapat diubah oleh siapa pun. Dalam bentuk tertulis, kita bisa melihat gaya ini dalam dokumen sejarah, ratifikasi, dan dokumen resmi lainnya.
b.      Gaya formal. Ini adalah gaya yang digunakan dalam pidato resmi, pertemuan resmi, correspendence kantor, buku pelajaran untuk sekolah, dll (Chaer & Agustina, 1995: 93). Gaya Formal pada dasarnya mirip dengan gaya kaku yang hanya digunakan dalam situasi formal dan tidak dalam situasi informal. Contoh gaya yang formal seperti dikutip Marjohan (1988: 35) dari Nababan (1987) adalah paragraf pertama dari pembukaan UUD 1945 Republik Indonesia yang ditulis dalam formal atau bahkan dalam gaya kaku,
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”.
c.       Gaya konsultatif. Ini adalah gaya yang digunakan dalam percakapan biasa diadakan di sekolah, dalam pertemuan atau percakapan yang mengarah ke hasil dan produksi (Nababan, 1986: 22). Dapat dikatakan bahwa gaya ini adalah yang paling sering digunakan.
d.      Gaya kasual. Ini adalah gaya yang digunakan untuk berbicara dengan teman-teman, keluarga atau kerabat, selama waktu luang, saat berolahraga, dll (Chaer & Agustina, 1995: 93).
e.       Gaya intim. Ini adalah gaya yang digunakan dengan orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan speaker (Nababan, 1986: 22). Dengan menggunakan gaya ini orang-orang tidak perlu menggunakan kalimat lengkap dengan artikulasi yang jelas, mereka hanya cukup menggunakan kata-kata singkat. Hal ini terjadi terutama karena ada pemahaman di antara mereka.

2.    Tingkat Nada
Menurut Holmes (2001: 246) mengacu pada bahasa kelompok orang dengan kepentingan umum atau pekerjaan, atau bahasa yang digunakan dalam situasi yang terkait dengan kelompok-kelompok tersebut. Contoh dari Tingkat Nada yang berbeda dapat dilihat pada bahasa yang digunakan oleh wartawan, legalis, lelang, komentator olahraga, pilot maskapai penerbangan, penjahat, pemodal, politisi, dan juga bahasa yang digunakan di ruang sidang dan ruang kelas. Salah satu contoh yang disebutkan oleh Holmes (2001: 247) dalam bukunya bahasa yang digunakan oleh orang-orang yang menggambarkan acara olahraga yang dapat dibedakan dengan mudah dari bahasa yang digunakan dalam konteks lain terutama dalam kosa kata.
Berbagai bahasa ditandai dengan pilihan kosa kata dan digunakan dalam situasi tertentu yang melibatkan peran dan status tertentu juga dapat dianggap sebagai tingkat nada juga (Spolsky, 1998; 34). Definisi lain dari daftar yang disebutkan oleh Chaer & Agustina (1995: 92) adalah bahwa kekhawatiran tingkat nada dengan apa aktivitas, tujuan atau bidang bahasa yang digunakan. Misalnya variasi bahasa yang digunakan dalam bidang jurnalistik, layanan militer, kegiatan ilmiah, dll.
Variasi bahasa di bidang jurnalisme memiliki karakteristik khusus, yaitu sederhana, komunikatif dan singkat. Bahasanya sederhana karena itu harus dipahami dengan mudah, komunikatif karena memiliki untuk menyampaikan berita secara tepat, dan singkat karena ruang terbatas (di media cetak) dan waktu yang terbatas (di media elektronik).
Variasi bahasa di bidang jasa militer telah dikenal dengan karakteristiknya, yang singkat dan ketat sejalan dengan tugas militer dan kehidupan yang penuh disiplin dan instruksi. Sementara bahasa ilmiah telah dikenal dengan karakteristiknya menjadi lurus ke depan, jelas dan bebas dari ambiguitas, metafora dan idiom karena bahasa ilmu harus memberikan informasi ilmiah jelas, tanpa keraguan, dan bebas dari kemungkinan ditafsirkan dalam arti yang berbeda .

    D.    Kesimpulan
Sebuah bahasa merupakan hal penting dalam suatu masyarakat. Ini bukan alat untuk komunikasi dan interaksi tetapi juga untuk membangun dan memelihara hubungan manusia.
Salah satu ciri dari bahasa adalah sosial. Itu adalah untuk mengatakan bahwa semua kejadia harus dalam kaitannya dengan aspek sosial. Seorang anak yang baru lahir mengakuisisi bahasa di lingkungan sosial (keluarga sebagai bagian dari masyarakat tutur). Sebuah penggunaan bahasa juga terjadi di masyarakat tutur.
Berdasarkan wilayah geografis, satu komunitas mungkin berbeda dari satu ke yang lain. Hal ini menyebabkan variasi yang berbeda dari bahasa: dialek. Jenis-jenis dialek yang dikenal sebagai dialek geografis atau regional. Fakta juga menunjukkan bahwa para anggota komunitas masyarakat atau pidato di hierarki sosial yang sama. Akibatnya, ada juga variasi bahasa yang sama yang digunakan oleh berbagai jenis pengguna bahasa. Jenis-jenis variasi bahasa dikenal sebagai dialek sosial.
Sosiolinguistik mempelajari bahasa dan variasi, dan bagaimana mereka digunakan dalam komunitas pidato dalam kaitannya dengan latar belakang sosial-budaya dari bahasa yang mereka gunakan sendiri.











Read More ->>

Senin, 13 Maret 2017

Morphology (words)

DEFINITION

morphology and dictionary

Morphology is the branch of linguistics (and one of the major components of grammar) that studies word structures, especially in terms of morphemes. Adjective: morphological.

Traditionally, a basic distinction has been made between morphology (which is primarily concerned with the internal structures of words) and syntax (which is primarily concerned with the ways in which words are put together in sentences).

In recent decades, however, numerous linguists have challenged this distinction. See, for example, lexicogrammar and lexical-functional grammar (LFG).

The two main branches of morphology (inflectional morphology and lexical word-formation) are discussed below in Examples and Observations.





EXAMPLES AND OBSERVATIONS

"The term 'morphology' has been taken over from biology where it is used to denote the study of the forms of plants and animals. . . . It was first used for linguistic purposes in 1859 by the German linguist August Schleicher (Salmon 2000), to refer to the study of the form of words. In present-day linguistics, the term 'morphology' refers to the study of the internal structure of words, and of the systematic form-meaning correspondences between words. . . .
"The notion 'systematic' in the definition of morphology given above is important. For instance, we might observe a form difference and a corresponding meaning difference between the English noun ear and the verbhear. However, this pattern is not systematic: there are no similar word pairs, and we cannot form new English verbs by adding h- to a noun. There is no possible verb to heye with the meaning 'to see' derived from the noun eye. Therefore, such pairs of words are of no relevance to morphology."(Geert E. Booij, An Introduction to Linguistic Morphology, 3rd ed., Oxford University Press, 2012)


The Aims of Morphology"Morphology is an essential subfield of linguistics. Generally, it aims to describe the structures of words and patterns of word formation in a language. Specifically, it aims to (i) pin down the principles for relating the form and meaning of morphological expressions, (ii) explain how the morphological units are integrated and the resulting formations interpreted, and (iii) show how morphological units are organized in the lexicon in terms of affinity and contrast. The study of morphology uncovers the lexical resources of language, helps speakers to acquire the skills of using them creatively, and consequently express their thoughts and emotions with eloquence."(Zeki Hamawand, Morphology in English: Word Formation in Cognitive Grammar. Continuum, 2011)


Two Branches of Morphology- "For English, [morphology] means devising ways of describing the properties of such disparate items as a, horse, took, indescribable, washing machine, and antidisestablishmentarianism. A widely recognized approach divides the field into two domains: lexical or derivational morphology studies the way in which new items of vocabulary can be built up out of combinations of elements (as in the case of in-describ-able); inflectional morphology studies the ways words vary in their form in order to express a grammatical contrast (as in the case of horses, where the ending marks plurality)."(David Crystal, The Cambridge Encyclopedia of the English Language, 2nd ed. Cambridge University Press, 2003)
- "The distinction between words and lexemes provides the basis for the division of morphology into two branches: inflectional morphology and lexical word-formation.
"Inflectional morphology deals with the inflectional forms of various lexemes. It has something of the character of an appendix to the syntax, the major component of the grammar. Syntax tells us when a lexeme may or must carry a certain inflectional property, while inflectional morphology tells us what form it takes when it carries that inflectional property.
"Lexical word-formation, by contrast, is related to the dictionary. It describes the processes by which new lexical bases are formed and the structure of complex lexical bases, those composed of more than one morphological element. The traditional term is simply 'word-formation.'"(Rodney Huddleston and Geoffrey K. Pullum, The Cambridge Grammar of the English Language. Cambridge University Press, 2002)


Two Basic Approaches to Morphological Analysis"There are two complementary approaches to morphology, analytic and synthetic. The linguist needs both.
"The analytic approach has to do with breaking words down, and it is usually associated with American structuralist linguistics of the first half of the twentieth century. . . . No matter what language we're looking at, we need analytic methods that are independent of the structures we are examining; preconceived notions might interfere with an objective, scientific analysis. This is especially true when dealing with unfamiliar languages.
"The second approach to morphology is more often associated with theory than with methodology, perhaps unfairly. This is the synthetic approach. It basically says, 'I have a lot of little pieces here. How do I put them together?' This question presupposes that you already know what the pieces are. Analysis must in some way precede synthesis."(Mark Aronoff and Kirsten Fudeman, What Is Morphology? 2nd ed. Wiley-Blackwell, 2011)
Read More ->>

Phonetics

DEFINITION

Phonetics is the branch of linguistics that deals with the sounds of speech and their production, combination, description, and representation by written symbols. Adjective: phonetic.

A linguist who specializes in phonetics is known as a phonetician.

As discussed below, the boundaries between the disciplines of phonetics and phonology aren't always sharply defined.
Read More ->>

Phoneme (word sounds)


DEFINITION


phoneme

In linguistics a phoneme is the smallest sound unit in a language that is capable of conveying a distinct meaning, such as the s of sing and the r of ring. Adjective: phonemic.

Phonemes are language specific. In other words, phonemes that are functionally distinct in English (for example, /b/ and /p/) may not be so in another language. (Phonemes are customarily written between slashes, thus /b/ and /p/.) Different languages have different phonemes.



EXAMPLES AND OBSERVATIONS

"The central concept in phonology is the phoneme, which is a distinctive category of sounds that all the native speakers of a language or dialect perceive as more or less the same. . . . [A]lthough the two [k] sounds in kicked are not identical--the first one is pronounced with more aspiration than the second--they are heard as two instances of [k] nonetheless. . . . Since phonemes are categories rather than actual sounds, they are not tangible things; instead, they are abstract, theoretical types or groups that are only psychologically real. (In other words, we cannot hear phonemes, but we assume they exist because of how the sounds in languages pattern as they are used by speakers.)"(Thomas E. Murray, The Structure of English: Phonetics, Phonology, Morphology. Allyn and Bacon, 1995)

"Two points need to be stressed: (1) the most important property of a phoneme is that it contrasts with the other phonemes in the system, and hence (2) we can only speak of the phoneme of some particular speech variety (a particular accentof a particular language). Languages differ in the number of phonemes they distinguish . . ., but every valid word in every language necessarily consists of some permissible sequence of that language's phonemes."(R.L. Trask, A Dictionary of Phonetics and Phonology. Routledge, 2004)

An Alphabetical Analogy: Phonemes and Allophones"The concepts of phoneme and allophone become clearer by analogy with the letters of the alphabet. We recognize that a symbol is a despite considerable variations in size, colour, and (to a certain extent) shape. The representation of the letter a is affected in handwriting by the preceding or following letters to which it is joined. Writers may form the letter idiosyncratically and may vary their writing according to whether they are tired or in a hurry or nervous. The variants in the visual representations are analogous to the allophones of a phoneme, and what is distinctive in contrast to other alphabetic letters is analogous to the phoneme."(Sidney Greenbaum, The Oxford English Grammar. Oxford University Press, 1996)

Differences Between Members of a Phoneme"We cannot rely on the spelling to tell us whether two sounds are members of different phonemes. For example, . . . the words key and car begin with what we can regard as the same sound, despite the fact that one is spelled with the letter k and the other with c. But in this case, the two sounds are not exactly the same. . . . If you whisper just the first consonants in these two words, you can probably hear the difference, and you may be able to feel that your tongue touches the roof of the mouth in a different place for each word. This example shows that there may be very subtle differences between members of a phoneme. The sounds at the beginning of key and car are slightly different, but it is not a difference that changes the meaning of a word in English. They are both members of the same phoneme."(Peter Ladefoged and Keith Johnson, A Course in Phonetics, 6th ed. Wadsworth, 2011)

Read More ->>

Definition of Language

DEFINITION
language sign

Language is a human system of communication that uses arbitrary signals, such as voice sounds, gestures, and/or written symbols. The study of language is called linguistics.

Linguists (that is, specialists in the study of language) have defined language in many different ways. Here, chronologically arranged, are a few of those definitions.


"Language is a purely human and non-instinctive method of communicating ideas, emotions and desires by means of voluntarily produced symbols."(Edward Sapir, Language: An Introduction to the Study of Speech. Harcourt, Brace and Company, 1921)
"A language is a system of arbitrary vocal symbols by means of which a social group cooperates."(B. Bloch and G. Trager, Outline of Linguistic Analysis. Waverly Press, 1942)
From now on I will consider a language to be a set (finite or infinite) of sentences, each finite in length and constructed out of a finite set of elements."(Noam Chomsky, Syntactic Structures, 1957)
"[L]anguage is behaviour which utilizes body parts: the vocal apparatus and the auditory system for oral language; the brachial apparatus and the visual system for sign language. . . . Such body parts are controlled by none other than the brain for their functions."(Fred C.C. Peng, Language in the Brain: Critical Assessments. Continuum, 2005)
"A language consists of symbols that convey meaning, plus rules for combining those symbols, that can be used to generate an infinite variety of messages."(Wayne Weiten, Psychology: Themes And Variations, 7th ed. Thomson Wadsworth, 2007)

"We can define language as a system of communication using sounds or symbols that enables us to express our feelings, thoughts, ideas, and experiences."(E. Bruce Goldstein, Cognitive Psychology: Connecting Mind, Research, and Everyday Experience, 2nd ed. Thomson, 2008)


OBSERVATIONS ON LANGUAGE


"Would I had phrases that are not known, utterances that are strange, in new language that has not been used, free from repetition, not an utterance which has grown stale, which men of old have spoken."(ancient Egyptian inscription)
"Language is not an abstract construction of the learned, or of dictionary makers, but is something arising out of the work, needs, ties, joys, affections, tastes, of long generations of humanity, and has its bases broad and low, close to the ground."(Walt Whitman) 
"A language can be compared to a sheet of paper. Thought is one side of the sheet and sound the reverse side. Just as it is impossible to take a pair of scissors and cut one side of the paper without at the same time cutting the other, so it is impossible in a language to isolate sound from thought, or thought from sound."(French linguist Ferdinand de Saussure)
"Language is the mother of thought, not its handmaiden."(Karl Kraus)
"A language is a dialect with an army and navy."(Proverb popularized by linguist Max Weinreich, 1894-1965)
"But behavior in the human being is sometimes a defense, a way of concealing motives and thoughts, as language can be a way of hiding your thoughts and preventing communication."(Abraham Maslow)
"All words, in every language, are metaphors."(Marshall McLuhan)

Origins of Language: The East Side Story

"Language began in Africa, though exactly where is a matter of controversy. East Africa was the birthplace, according to a scenario sometimes known as the 'East Side story.' Around 3 million years ago, a major earthquake created the Great Rift Valley, splitting Africa's inhabitants into two major groups. Our cousins, the chimps, were left living and playing in the lush and tree-rich terrain of the humid west. But our ancestors, the proto-humans, were stranded in the increasingly arid east, where they were forced to adapt or die. . . . They were forced to broaden their diet, and began scavenging for meat. Better nourishment led to a bigger brain, a greater degree of social organization and, eventually, to language.

"But more important than the exact location of language within Africa is the fact that all human languages are remarkably similar to one another, indicating a common origin. Any human can learn any other human language. This contrasts with, say, bird communication, where the quacking of a duck has little in common with the trilling of a nightingale."

(Jean Aitchison, The Word Weavers: Newshounds and Wordsmiths. Cambridge University Press, 2007)




Likenesses and Differences
"When languages come to be seriously compared with one another, the question arises: are all languages alike, or are they different?

"Presumably everyone agrees that there are certain respects in which all languages are alike. All languages consist of meanings, wordings and sounds; they all have names for things; they all have melody, rhythm and syllabic articulation. Equally, everyone agrees that there are certain respects in which languages differ: not only do they obviously have different names for things, they also construct these names differently, have different kinds of melody and rhythm, and different ways of wording and of sounding.

The issue is, simply, which is to be more emphasized, the uniformity or the variety. This is really the old 'analogy-anomaly' controversy metaphorized into a modern form; but it is a critical issue. Philosophers of language stress the universals; they make all languages look alike. Ethnographers stress the variables; they make all languages look different. When new languages came to be described by European linguists, from the early 17th century onwards, first the modern European languages and then languages from further afield, both these opposing tendencies became apparent. Either every language is treated as a version of Latin, or each language is described in its own terms.

"The consequences of this are still with us today."
(Michael A.K. Halliday, "Ideas About Language" in Essays in Honor of Charles F. Hockett, ed. by Frederick B. Agard et al. Brill, 1983)



sumber : https://www.thoughtco.com/what-is-a-language-1691218
Read More ->>

Minggu, 12 Maret 2017

Daftar Irregular Verb & Regular Verb

Hay,. Hay,. Ketemu Lagi Bersama Saya Handiqa Minudin Kali Ini Aku Akan Memposting Tentang Daftar Irregular Verb & Regular Verb.(Sebenernya Cuma CoPas Sihh Hehe dari http://kelasbahasainggris.com/) Oke Ngak Usah Panjang-Panjang Langsung Ajja,. :-)

Untuk Daftar Lengkap Irregular Verb Klik Disini

Untuk Daftar Lengkap Regular Verb Klik Disini

Read More ->>

Bagaimana Menjadi Seorang Guru Yang Baik

1. Berilah contoh yang baik kepada siswa Anda. Ingat bahwa Anda adalah guru. Hal ini penting bagi Anda untuk menjadi seperti "superhero" Angka di mata mereka. Ingat bahwa siswa Anda mencari untuk Anda dan akan mencoba untuk meniru disposisi Anda. Jika Anda kasar atau tidak pantas, mereka akan memiliki model yang tidak pantas untuk perilaku mereka. Sangat penting bahwa siswa melihat Anda sebagai orang yang percaya diri, sehingga mereka mengikuti langkah Anda, dan merasa nyaman berbicara dengan Anda. Siswa, dari segala usia, membutuhkan seseorang yang mereka dapat bersandar, melihat ke, dan kepercayaan.


2. Memiliki konsekuensi yang jelas. Mengatur konsekuensi spesifik untuk melanggar aturan. Putuskan apa konsekuensinya dan kemudian menerapkannya secara konsisten. konsekuensi Anda harus mengikuti prosedur yang dimulai dengan sinyal non-verbal (seperti hanya melihat siswa), untuk sinyal verbal (meminta siswa untuk menyenangkan berhenti berbicara), untuk peringatan lisan (jika ini terus berlanjut akan ada konsekuensi ), untuk pelaksanaan konsekuensi. Konsekuensinya terserah Anda dan tergantung pada program sekolah. Banyak sekolah memiliki sistem penahanan (siswa melakukan membenci penahanan), atau mungkin menulis garis, atau duduk jauh dari siswa lain.


3. Jadilah penuh kasih. pendidik besar membentuk hubungan yang kuat dengan siswa mereka dan menunjukkan bahwa mereka peduli tentang mereka sebagai orang-orang. Mereka hangat, diakses, antusias dan peduli. Terbuka untuk tinggal di sekolah setelah-jam untuk membantu siswa atau mendapatkan terlibat dalam komite dan kegiatan sekolah-lebar, dan mereka menunjukkan komitmen untuk sekolah.


4. Mengatur beberapa aturan dasar. Anda harus memiliki 3-5 aturan bahwa siswa tahu tentang. Ini adalah aturan yang, bila rusak, tunduk pada skema konsekuensi yang diuraikan di atas. Coba memungkinkan kelas untuk menunjukkan aturan-aturan dasar: memiliki diskusi kelas dan menulis ide-ide, itu membuat kelas merasa mereka mendengarkan dan bahwa Anda peduli tentang pendapat dan masukan sementara juga menetapkan beberapa dasar bahwa mereka akan setia kepada karena mereka mereka telah membuat itu. Bertindak sebagai mediator untuk memastikan bahwa aturan diputuskan sesuai. Beberapa mungkin, misalnya, menjadi tenang ketika guru berbicara, saling menghormati, dan menyelesaikan pekerjaan rumah dan tugas kelas.


5. Cobalah menjaga lingkungan yang kreatif! Ini akan membantu anak-anak (5-11) berpikir lebih kreatif dan mereka akan datang dengan keren, ide-ide baru.
Read More ->>

Rabu, 08 Maret 2017

How to be a good teacher

1.  Set a good example to your students. Remember that you are the teacher. It is important for you to be like a "superhero" figure in their eyes. Remember that your students look up to you and will  try to mimic your disposition. If you are rude or inappropriate, they will have an inappropriate model for their behavior. It is vital that students see you as a person with confidence, so that they follow your lead, and feel comfortable talking to  you. Students, of all ages, need someone they can lean on, look up to, and trust.


2.  Have well-defined consequences. Set specific consequences for breaking the rules. Decide what those consequences are and then implement them consistently. Your consequences should follow a procedure that starts with a non-verbal signal (such as just looking at the student), to a verbal signal (asking the student to please stop talking), to a verbal warning (if this continues there will be consequences), to the implementation of the consequence. The consequences are up to you and depend on the program of the school. Many schools have a detention system (students do despise detentions), or perhaps writing lines, or sitting away from other students.


3.  Be compassionate. Great educators form strong relationships with their students and show that they care about them as people. They are warm, accessible, enthusiastic and caring. Be open to staying at school after-hours to help students or get involved in school-wide committees and activities, and they demonstrate a commitment to the school.


4.  Set some ground rules. You should have 3-5 rules that the students know about. These are the rules that, when broken, are subject to the consequence scheme outlined above. Try allowing the class to suggest the ground rules: have a class discussion and write ideas, it makes the class feel they are listened to and that you care about their opinions and input while also setting some groundwork that they will feel loyal to because they've made it. Act as a mediator to make sure that the rules decided upon are appropriate. Some may be, for instance, be quiet when the teacher is talking, respect each other, and finish the homework and classwork.


5.  Try maintaining a creative environment!  This will help children (5-11) think more creatively and they will come up with cool, new ideas. 
Read More ->>

Rabu, 01 Maret 2017

Foto Kenang-Kenangan

Jumpa lagi bersama saya Handiqa Minudin, kali ini saya akan memposting foto kenang-kenangan saya,. oke langsung saja,.

Ini adalah Before & After foto Saya,.


Ini adalah foto saya saat masih kecil bersama adik saya,.



Ini foto saya sendirian


Hahahaha,.. Lucu yaa,. Oke Sekian dulu,. Nanti baru di tambain lagi,. Oke,. :-)




Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.