PENTINGNYA SARAPAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR
SISWA DI SEKOLAH
Handiqa
Minudin
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada zaman modern ini
pendidikan sangat penting untuk kemajuan peradaban masyarakat di dunia ini.
Karena dengan adanya kemajuan peradaban, maka manusia akan hidup lebih myaman
dan tentram.
Namun, ada beberapa
kendala dalam mencapai kesuksesan dalam belajar. Salah satunya yaitu kurangnya
persiapan masyarakat untuk menerima pendidikan. Persiapan dalam menerima
pendidikan ada beberapa macam, salah satunya adalah waktu. Ketidaksiapan
masyarakat dalam memulai waktu pembelajaran. Yaitu ketika siswa akan dituntut
untuk memulai waktu belajar dengan batas waktu yang padat, maka siswa akan
melupakan hal-hal yang kecil, contohnya saja sarapan. Padahal dari kecil ini
kita bisa mengalami efek yang cukup besar terhadap konsentrasi siswa dalam
belajar.
Sarapan sangat penting
bagi seseorang terutama bagi anak-anak dan remaja karena bukan hanya memberi
energi untuk memulai hari yang baru, tetapi juga mempunyaifingsi di bidang
lain, termasuk mengontrol berat badan.
Oleh karena itu, saya
tertarik untuk membuat jurnal non penelitian yang berjudul “pentingnya sarapan
terhadap konsentrasi belajar siswa di sekolah”.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
pentingnya sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di sekolah.
2.
Seberapa penting
sarapan bagi siswa.
C. Fokus Masalah
1.
Bagaimana
pentingnya sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di sekolah.
1.
Untuk mengetahui
pentingnya sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa di sekolah.
2.
Untuk mengetahui
pengaruh sarapan terhadap hasil belajar siswa
E. Manfaat Penulisan
1.
Agar para
pembaca dapat memahami seberapa pentingnya sarapan guna menunjang aktivitas
yang padat.
2.
Agar dapat
digunakan sebagai masukan untuk orang tua supaya membiasakan putra putrinya
untuk bersarapan sebelum ke sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sarapan
1.
Pengertian Sarapan
Kata sarapan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) berasal dari kata sarap yang diberi akhiran –an, kata sarap atau
menyarap adalah kata kerja yang berarti makan sesuatu pada pagi hari. Dalam
bahasa Inggris disebut “Break Fast”.
Kemudian setelah diberi akhiran –an menjadi kata benda, memiliki arti makanan
pada pagi hari.
Menurut definisi yang telah dikemukakan di atas,
sarapan merupakan makanan yang dikonsumsi di pagi hari. Bila dilihat dari
kebiasaan masyarakat mengatakan kalimat tersebut, sarapan dapat memiliki 2
definisi yaitu kata benda yakni makanan yang dikonsumsi dan kata kerja yaitu
kegiatan mengkonsumsi atau memakan makanan di pagi hari. Contoh kalimat yang
bisa diungkapkan masyarakat adalah “sarapan terlebih dahulu sebelum
beraktivitas”. Jadi sarapan dapat diartikan sebagai makanan di pagi hari
sebelum beraktivitas atau melakukan kegiatan.
2.
Fungsi dan Manfaat Sarapan
Fungsi sarapan bagi tubuh layaknya fungsi makanan
bagi tubuh manusia yakni sebagai pemasok energy dan sumber tenaga untuk
melakukan aktivitas, pertumbuhan, dan pemeliharaan jaringan tubuh, serta
mengatur proses tubuh. Menurut ahli gizi dari akademi gizi Bogor, Tuti
Soenardi, sarapan pagi berfungsi untuk menghasilkan energy.
Menurut khomsan, sarapan pagi dapat memberikan
manfaat bagi tubuh yaitu: Sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap
digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Kadar gula darah yang terjamin
normal menyebabkan gairah dan konsentrasi kerja bisa lebih baik sehingga
berdampak positif untuk meningkatkan produktifitas. Sarapan pagi dapat
memberikan kontribusi penting akan beberapa zat gizi yang diperlukan oleh tubuh
seperti protein, lemak, vitamin dan mineral. Ketersediaan zat gizi ini
bermanfaat untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuh.
Sedangkan manfaat sarapan di antaranya adalah untuk
memelihara ketahanan tubuh, agar dapat bekerja atau belajar dengan baik,
membantu memusatkan pikiranuntuk belajar dan memudahkan penyerapan materi
pelajaran, serta membantu mencukupi zat gizi.
1.
Pengaruh Sarapan tehadap Konsentrasi Belajar
Pakar gizi, Dr. Leane, M.Sc menyebutkan menu Sarapan
hendaknya memiliki komposisi gizi cukup dan seimbang. Leane mengingatkan
pentingnya sarapan sebagai makanan pertama yang masuk ke dalam perut setelah
sepanjang malam tidur. Makanan inilah yang kemudian diandalkan sebagai cadangan
energy untuk kelangsungan aktivitas anak di rumah atau di sekolah. Sarapan
memasok kebutuhan energy cukup besar ke dalam tubuh, sekitar 35%. Kalau pola
makannya empat kali sehari, maka sarapan memasok 25% kebutuhan energy.
Sarapan juga berperan melindungi tubuh terhadap
dampak negative kondisi perut kosong selama berjam-jam. Karena kadar gula darah
hanya mampu bertahan hingga 2 jam. Setelah itu, yang bersangkutan harus mengisi
perutnya kembali agar tubuhnya bias beraktivitas secara optimal. Jika tidak,
maka pasokan energy glukosa bagi otak bias terganggu.
Kalau kebiasaan buruk tidak sarapan dipertahankan,
bukan tidak mungkin anak menunjukkan gejala hipoglikemia (rendahnya kadar gula
darah). Gejalanya antara lain rendahnya kemampuan berkonsentrasi, cepat lelah,
dan mudah mengantuk. Akibatnya, kemampuan anak menangkap pelajaran pun jadi
rendah. Akibat lemas, anak jadi cenderung lamban dan tidak kreatif dalam
berfikir.
Yang juga memprihatinkan, anak dengan kadar
guladarah dibawah normal amat berpeluang mengalami pingsan. Khususnya ketika
anak aktif bermain dan bergerak ke sana kemari, berdiri lama saat mengikuti
upacara, atau terkena terik sinar matahari. Kadar gula darah yang rendah bias
membuat kesadaran anak menurun drastic hingga akhirnya jatuh pingsan.
2.
Pengertian Konsentrasi Belajar
Konsentrasi belajar siswa berasal dari kata
konsentrasi dan belajar. Hornby dan siswoyo mendefinisikan konsentrasi
(concentration) adalah pemusatan atau pengarahan (perhatiannya ke pekerjaannya
atau aktivitasnya). Hamalik mendefinisikan belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni
mengalami. Sejalan dengan perumusan itu, berarti pula belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Tabrani dkk. Menambahkan definisi dalam arti luas
ialah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau,
lebih luas lagi, dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi.
Belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi
seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah
laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian
terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar
yang terdapat dalam berbagai bidang studi.
A.
Sarapan
Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap
pada pagi hari. Waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul
10.00 pagi. Sarapan merupakan waktu makan yang paling penting dan sangat
dianjurkan untuk dipenuhi, karena alasan kesehatan.
Sarapan atau makan pagi sangat penting bagi tubuh.
Apalagi jika dituntut untuk bekerja seharian. Terkadang banyak orang
mengabaikan sarapan dengan alasan kurangnya waktu, atau bosan dengan sarapan
itu-itu saja. Padahal, sarapan bukan sekedar mengganjal perut. Tetapi juga
memberikan energi agar bias beraktivitas dengan baik. Otak bekerja lebih
optimal dan tidak cepat mengantuk.
Sarapan
pagi sangat penting karena tubuh hanya memiliki sedikit cadangan makanan dari
makan malam 7 – 8 jam sebelumnya, sementara kegiatan dari pagi sampai waktu makan
siang setidaknya memerlukan 1/4 – 1/3 dari jumlah makanan. Dengan sarapan pagi,
maka cadangan tenaga akan terisi kembali. Ini tentu saja sangat diperlukan
untuk aktivitas belajar ataupun bekerja.
Bagi sebagian orang (terutama palajar ), makan di pagi hari
masih dianggap sepele dan tidak penting. Tidak sempat, takut terlambat, atau
belum ingin makan maupun bosan dengan menu itu-itu saja. Hal itu dijadikan
alasan untuk melewatkan kebutuhan alamiah manusia. Tidak heran jika sering
dijumpai pelajar yang tidak dapat belajar dengan baik, tidak semangat dan susah
menyerap ilmu di sekolah. Hal tersebut disebabkan karena kondisi tubuh yang
loyo dan perut yang lapar. Padahal, dengan sarapan akan terkumpul energi
sebagai bahan bakar untuk beraktivitas.
B.
Pengaruh Sarapan terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
di Sekolah
Makan pagi sangat berdampak positif
bagi kelangsungan hidup sehari-hari para pelajar. Makan pagi mempengaruhi
performa pelajar di sekolah.
Negara bagian Minnesta, Amerika Serikat, pernah mengadakan penelitian tentang
korelasi antara makan pagi dengan prestasi anak di sekolah. Hasilnya, “pelajar
yang selalu makan pagi sebelum berangkat sekolah memiliki performa yang lebih
baik dalam matematika dan membaca serta meningkatkan rentang perhatian mereka”.
Dengan
makan pagi kita tidak akan mengalami gejala kelaparan seperti sakit kepala,
letih, mengantuk, dan gelisah. Selain itu makan pagi dapat membantu pelajar
mengerjakan tugas sekolah dan merespon lebih baik atas pertanyaan guru.
Menu yang baik untuk makan pagi
sebaiknya mengandung unsur pemberi tenaga, unsur pembangun dan pengatur sel-sel
jaringan tubuh. Secara kuantitatif, makan pagi harus menyuplai karbohidrat
(55%-56%), protein ( 12%-15% ), lemak (24%-30% ), serta vitamin dan mineral
secukupnya. Dengan demikian makan padi dapat menopang kebutuhan energi tubuh
sepanjang hari.
Untuk kecerdasan otak, yang perlu
dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks sendiri adalah karbohidrat
yang mengandung serat dan vitamin yang bisa dicerna dan diserap perlahan-lahan.
Sehingga kadar gula dalam tubuh naik secara perlahan. Karbohidrat jenis ini
banyak dijumpai dalam nasi, roti, jagung, kentang dan pasta. Makanan
berkarbohidrat kompleks mampu memberikan nilai lebih pada fungsi otak, yaitu
membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran.
Bisa dikatakan tingkat konsentrasi dan penyerapan lebih baik dibanding individu
yang tidak sarapan.
Oleh sebab itu sarapan sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Tidak sedikit siswa yang menyatakan sarapan dapat mempengaruhi
nilainya. Hal ini seharusnya bisa menjadi pertimbangan bagi siswa yang
malas-malasan untuk sarapan pagi supaya hasil belajarnya lebih baik lagi.
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan
Sarapan berfungsi untuk memberikan asupan
energi untuk tubuh dan otak. Sarapan dengan menu yang mengandung zat gizi yang
cukup juga dapat mendukung kinerja otak. Dalam hal ini asupan gizi berperan
penting untuk mendukung konsentrasi siswa dalam belajar, karena zat gizi
tersebut yang mengasup otak dan mendukung kinerja otak. Sehingga, otak dapat
bekerja maksimal dan dapat memaksimalkan konsentrasi siswa.
Saran
Melalui
tenaga pendidik disarankan untuk memberikan informasi dan bimbingan kepada
siswa tentang pentingnya sarapan pagi untuk konsentrasi belajar dan hasil
belajar yang baik, sehingga dapat merubah perilaku makan siswa untuk selalu
sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah.