“Lari Gawang”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata
Pelajaran PENJAS
Disusun
Oleh :
Handiqa Minudin
Gita Ahzari Octaviani
Mariam Hidayanti
Sartika
Wahdah
Laila
Gusti
SMA NEGERI 1 MUARA KAMAN
KECAMATAN MUARA KAMAN
KABUPATEN KUTAI KARTA NEGARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cabang olahraga atletik adalah cabang olahraga yang bisanya dimainkan dan
dilombakan pada Olympiade-Olympiade yang sering kita saksikan
bersama. Dimana gerakan-gerakan yang ada di dalamnya seperti lari, loncat,
lompat dan lempar. Sebagian besar ada pada olaharga lainnya, sehingga tidak
heran jika pemerintah menetapkan cabang olhraga atletik sebagai pembhasan di
dalam mata pelajaran Sekolah, dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas,
bahkan hingga Perguruan Tinggi.
Lari gawang itu sendiri masuk di nomor lari pada cabang olahraga atletik.
Sedangkan untuk sejarah olahraga lari gawang dari dulu sampai sekarang mungkin
tidak jelas. Olahraga yang satu ini sangat terkait dengan olahraga lari pada
umumnya, bahwa manusia itu memiliki kaki dan menggunakan kakinya untuk berlari
ketika melakukan banyak kegiatan.
Pada zaman dahulu orang berlari karena untuk mengejar hewan buruan, berlari
dari kejaran musuh,mengejar musuh dalam peperangan, dan lain sebagainya.
Tersirat bahwa dilombakanya lari gawang ini demi menghormati jasa seorang
pembawa pesan yang meninggal dunia setelah ia memenuhi tugasnya. Pembawa pesan
itu berasal dari bangsa Yunani, itulah mengapa pada saat peserta olahraga di
Yunani olahraga lari diperlombakan.
1.2 Rumusan
Masalah
a. Apa pengertian lari gawang?
b. Apa saja teknik dasar dalam olahraga
lari gawang?
c. Bagaimana cara melakukan
olahraga lari gawang yang baik dan benar?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan tentang Lari
Gawang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengrtian Lari Gawang
Lari
gawang adalah salah satu nomor lari yang terdapat dalam cabang olahraga
atletik. Secara bahasa lari gawang juga dapat diartikan sebagai lari cepat yang
menempuh suatu jarak tertentu dengan melompati gawang sebagai rintangannya yang
tingginya telah diatur dalam peraturan perlombaan. Gerakan lari gawang sedapat
mungkin harus dilakukan seperti pada gerakan lari cepat. Nomor lari gawang
terdiri atas lari gawang 100 m putra, dengan ketinggian gawang 3 kaki (1,067
m), 400 m putra dengan ketinggian gawang 0,914 m, sedangkan untuk lari
gawang putri 100 m dengan ketinggian gawang 0,840 m, dan 400 m dengan
ketinggian gawang 0,762 m.
2.2 Teknik
Dasar Lari Gawang
Untuk dapat melakukan lari gawang dengan baik dan benar, maka kita hasrus
mengetahui terlebih dahulu teknik dasar dalam melakukan lari gawang, kita simak
penjelasannya sebagai berikut.
2.1 Lari Gawang 100 Meter Putri dan 110 Meter Putra
Berikut ini teknik dasar untuk melakukan lari gawang 100 meter untuk putri
dan 110 meter untuk putra.
a. Lari gawang dimulai dari
start, yaitu menggunakan start jongkok.
b. Berlari dengan cepat ke
arah gawang, dengan posisi badan sedikit miring ke
depan saat melompat dan kaki yang memimpin diluruskan.
c. Posisi tangan pada sisi
tubuh yang berlawanan dengan kaki yang memimpin,
mengayun ke depan dan mengimbangi gerakan tubuh.
d. Setelah melintasi gawang, menggerakkan kaki yang memimpin ke
bawah,
kembali ke lintasan, ke depan, dan ke arah gawang berikutnya.
e. Kaki yang mengikuti dilangkahkan ke depan ke arah gawang
berikutnya.
f. Melakukan sprint dengan kuat dan cepat di antara gawang
satu dengan
gawang selanjutnya.
g. Posisi bahu dan pinggul dijaga untuk tetap paralel dengan gawang,
sedangkan
posisi tubuh sedikit
naikturun ketika melintasi gawang.
h. Gerakan diakhiri pendaratan
dimana posisi kaki diluruskan, sedangkan kaki
belakang diangkat tinggi.
Gambar
1. (Teknik Lompatan Pada Lari Gawang)
2.2.2 Pengenalan Teknik Lari Gawang
Faktor penting pada lari gawang antara lain pengaturan langkah, tempo, dan
panjang langkah yang mendukung teknik lari. Teknik lari gawang berhubungan erat
dengan teknik sprint, karena pelari gawang yang berhasil haruslah seorang
sprinter yang handal.Selain itu, kedua teknik ini memiliki kesamaan pada
beberapa hal seperti tekanan pada pengangkatan lutut, pelurusan kaki, dan
gerakan tangan. Setiap fase memerlukan koordinasi gerakan yang baik dari tiap
komponen tersebut.
a. Fase
Start Menuju Gawang Pertama
1)
Setelah start dan mendekati gawang pertama, kemudian bertolak dengan
Mengangkat pinggang tinggi dan cukup jauh dari gawang yang akan dilalui.
2) Lutut diangkat tinggi,
mengangkat paha kaki yang memimpin di atas garis
horizontal, menendangkan tumit ke depan
untuk meluruskan kaki, serta meluruskan
lutut melintasi gawang.
3) Lutut kaki tetap diangkat tinggi selama berlari.
Gambar 2. (Posisi Kaki Saat Diatas Gawang)
b. Fase
Melewati Gawang
1) Diawali dengan gerakan kaki cepat dan mengangkat lutut saat
mendekati
gawang.
2) Semakin cepat mendekati gawang, semakin jauh lompatan harus
dimulai. Saat melompat, tangan dan kaki digerakkan dengan keras.
3) Ketika berada di atas gawang, lintasan gerak tubuh dibuat
serendah mungkin dan posisi badan agak condong ke depan dan lutut sedikit
ditekuk.
4) Lengan berfungsi membantu keseimbangan ketika berada di atas
gawang. Tujuannya agar tubuh cepat kembali ke posisi gerak dorong ke depan.
5) Menarik ke depan, kaki yang digunakan untuk menolak. Caranya
dengan memutar kaki tersebut ke samping, dalam posisi diangkat tinggi.
6) Setelah kaki yang memimpin melewati gawang, dalam posisi
tetap lurus, maka segera diturunkan, dan disusul oleh kaki yang mengikuti.
Gambar
3. (Posisi Kki Saat Pendaratan)
c. Fase Pendaratan
1) Posisi kaki lurus ketika mendarat.
2) Kaki yang mengikuti (kaki belakang) tetap diangkat tinggi.
Tujuannya agar dapat bergerak bebas menjangkau ke depan untuk membuat langkah
panjang. Pada posisi ini lutut kaki belakang ditekuk.
3) Posisi badan dicondongkan ke depan.
d. Fase Lari Di Antara Gawang
Berlari pada lari gawang, baik dari
posisi start ke gawang pertama ataupun dari gawang satu ke gawang lainnya
membutuhkan jumlah langkah kaki yang berbeda antara pelari satu dengan pelari
lainnya.
1) Pelari menggunakan 8
langkah dari start ke gawang pertama. Pada posisi start, ia harus menempatkan
kaki yang memimpin di belakang dan kaki yang mengikuti di depan.
2)
Pelari menggunakan 7 langkah dari start ke gawang pertama. Cara ini
biasanya dipilih oleh pelari yang memiliki kaki panjang, dimana kaki yang
memimpin diletakkan di depan.
3) Pelari mengunakan 9 langkah,
biasanya diterapkan bagi pemula.
Berikut ini hal-hal yang harus
diperhatikan setelah melewati gawang.
1) Jejakkan kaki yang
memimpin ke permukaan lintasan secepat mungkin setelah melompati setiap gawang.
2) Gerakkan tangan dan kaki yang
mengikuti melewati gawang secepat mungkin.
3) Setelah kaki yang memimpin
mendarat, segera melakukan tiga langkah di antara gawang.
4) Bergerak dengan cepat di
antara gawang hingga ke garis finis.
Gambar 4. (Posisi Start Ke Gawang
Pertama)
e. Fase Akhir
Fase ini dimulai setelah kaki yang
memimpin (kaki depan) berhasil melewati gawang terakhir dan mendarat. Langkah
selanjutnya dijelaskan berikut ini.
1) Mencondongkan badan ke depan. Bersamaan dengan itu, melangkahkan
kaki yang mengikuti (kaki belakang) ke depan.
2) Membusungkan dada dan berlari secepatnya menuju garis finis.
Gmbar
5. (Posisi Badan Saat Akan Melewti Garis Finish)
2.2.3 Lari Gawang 400 Meter
Nomor lari gawang 400 m didasari oleh sprint panjang (400 m) danlari gawang
sprint (100 dan 110 m). Oleh karena itu, pelari harus mampu melompati gawang
dengan kaki mana pun, menempuh 400 m pada lintasan mana pun, melompat dengan
efisien tanpa memperhitungkan ketajaman tikungan, dan mengubah pola langkah di
antara gawang ketika rasa lelah mulai terasa.
Gambar
6. (Teknik Lompatan Pada Lari Gawang)
a. Teknik Dasar
Teknik lari gawang 400 m hampir sama
dengan lari gawang 100/110 m, tetapi tidak begitu melelahkan karena gawangnya
lebih rendah.
1) Posisi badan lebih tegak lurus dan tidak terlalu dimiringkan
saat melompati gawang.
2) Mengangkat kaki yang memimpin hingga horizontal dan
meluruskannya ke depan untuk melompati gawang, dan menggapai serta membawa
tangan pada posisi tubuh yang berlawanan ke depan untuk mengimbangi gerakan
kaki.
3) Kaki yang mengikuti ditekukkan pada lutut dan diputar ke
depan secara horizontal untuk melompati gawang. Selanjutnya, lutut kaki yang
mengikuti diputar ke atas dalam setelah kaki dijejakkan ke atas lintasan untuk
mengambil langkah berikutnya.
b. Pengenalan
Teknik Lari Gawang
Gerakan yang dilakukan kaki, tangan,
lutut, dan sikap tubuh untuk lari gawang 400 m pada tiap fasenya sama dengan
teknik yang digunakan pada lari gawang 100 m dan 110 m. Yang perlu diperhatikan
adalah teknik dalam mengganti kaki yang memimpin untuk melompati gawang yang
berada di tikungan, karena pada nomor ini beberapa gawang berada di tikungan
lintasan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
posisi kaki yang memimpin untuk melompati gawang di tikungan agar dapat
melakukan lompatan dengan benar dan aman.
1) Akan lebih efisien dan nyaman menggunakan kaki kiri sebagai pemimpin untuk
melompati gawang yang berada pada tikungan. Khususnya ketika pelari berada pada
lintasan dalam yang lebih ketat.
2) Kemiringan tubuh ke sisi dalam kiri saat
berlari akan membantu mengangkat kaki kanan (kaki yang mengikuti).
3) Panduan dengan kaki kanan menjadi canggung dilakukan tapi seringkali
terpaksa digunakan, khususnya pada tikungan terakhir, ketika merasa sangat
lelah. Pastikan untuk berlari langsung ke gawang sehingga kaki yang memimpin
melintasi gawang dengan baik ke arah sisi luar gawang. Dengan demikian, kaki
yang mengikuti akan sepenuhnya melintasi gawang. Jika tidak, pelari yang
bersangkutan akan didiskualifikasi.
2.3 Peraturan Pada Lari Gawang
Pelaksanaan perlombaan lari gawang harus mengikuti peraturan yang
telah ditentukan oleh PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Berikut ini
beberapa peraturan perlombaan lari gawang yang penting untuk diketahui.
a. Semua perlombaan lari gawang, yang dimulai dari garis
start hingga melewati garis finis, harus dilakukan pada jalurnya masing-masing
yang sudah ditentukan.
b. Seorang peserta lomba lari gawang akan dinyatakan
diskualifikasi jika:
c. peserta
menarik kakinya di luar bidang horizontal atas gawang pada saat
melampauinya,
d. peserta
melompati gawang yang tidak berada di lintasannya,
e. peserta
dengan sengaja menjatuhkan gawang dengan menggunakan tangan
atau kaki.
f. Jumlah
gawang yang dilewati peserta dalam perlombaan lari gawang ada 10
buah, baik lari gawang jarak 100
m, 110 m, atau 400 m.
Komposisi gawang pada perlombaan Lari
gawang, sebagai berikut
Nomor Perlombaan
|
Nomor Lari Gawang
|
Tinggi Gawang
|
Jarak garis Start ke Gawang Pertama
|
Jarak Antar Gawang
|
Jarak Gawang Terakhir ke Garis Finish
|
Putri
|
100 m
400 m
|
0,840 m
0,762 m
|
13,00 m
45,00 m
|
8,50 m
35,00 m
|
10,50 m
40,00 m
|
Putra
|
110 m
400 m
|
1,067 m
0,914 m
|
13,72 m
45,00 m
|
9,14 m
35,00 m
|
14,02 m
40,00 m
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil makalah ini, penyusun dapat meyimpulkan
bahwasanya lari gawang juga dapat diartikan sebagai lari cepat yang
menempuh suatu jarak tertentu dengan melompati gawang sebagai rintangannya yang
tingginya telah diatur dalam peraturan perlombaan. Untuk dapat menghasilkan
gerakan yang indah dan sempurna, maka kita harus mengetahui serta memahami
bagai mana cara gerak dalam olahraga Lari Gawang.