Rabu, 02 April 2014

Sistem Ekskresi Serangga

Alat ekskresi serangga adalah pembuluh Malpighi. Pembuluh Malpighi yaitu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malpighi pada Sistem Ekskresi Serangga berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping pembuluh Malpighi, Sistem Ekskresi pada Serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem Ekskresi Serangga berupa trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata.
Sistem Ekskresi Serangga (Belalang) tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksi dari hasil Sistem Ekskresi Serangga diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut. Perhatikan gambar Sistem Ekskresi Serangga berikut.
Sistem Ekskresi Serangga
Sistem Ekskresi Serangga
Bagian-bagian Sistem Ekskresi Serangga dapat dilihat pada gambar diatas. Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus belakang. Darah mengalir lewat pembuluh Malpighi. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus dan sisa air akan diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses. Sebagian zat sisa yang mengandung nitrogen digunakan untuk membentuk kitin pada eksoskeleton dan dapat diekskresikan pada waktu pengelupasan kulit (molting).
Cara kerja sistem ekskretori pada serangga
- Malpighian tubules menghasilkan filtrat yang bersifat isosmotik dari haemolymph yang mempunyai kandungan ion K+ yang tinggi, Na+ yang rendah dan Cl- sebagai anion utama.
- Transport ion secara aktif, terutama K+, ke dalam lumen dari Malpighian tubules menghasilkan gradien osmotik dan menyebabkan air berdifusi secara pasif ke dalam lumen. Gula dan kebanyakan asam amino secara pasif tersaring dari haemolymph. Gula (sukrose dan treholose) diserap kembali dari lumen ke dalam haemolymph. Semua proses ini menghasilkan urine yang kemudian dicurahkan ke dalam usus.
- Di dalam rectum, urine dimodifikasi dengan membuang zat-zat terlarut dan air untuk menjaga keseimbangan cairan dan ion-ion (homeostasis) di dalam tubuh serangga. Sel-sel khusus di dalam rectal pad melakukan penyerapan kembali ion Cl- secara aktif atas pengaruh hormone. Proses in menyebabkan gradien elektrik dan osmotik yang menyebabkan  enyerapan kembali ion-ion yang lain, air, asam-asam amino dan asetat.
Ekskresi Nitrogen

Pada serangga pemakan darah, kelebihan N diekskresikan dalam bentuk ammonia pada yang hidup di air dan sebagai asam urat, urea, pteridine, hypoxanthine, allantoine, dan asam allantoinat pada serangga terrestrial. Ammonia adalah senyawa toxic, oleh karena itu, ia harus diekskresikan melalui urine, faeces atau diuapkan melalui kutikula misalnya pada kecoa.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.